SELAMATA DATANG DI BLOG MA HIKMATUSYSYARIEF NW SAUT - MADRASAH LEBIH BAIK- LEBIH BAIK MADRASAH. Pendaftaran Peserta Didik Baru akan dibuka Pada Hari/tgl : Rabu 9 Juni-30 Juni 2021..

Minggu, 04 Oktober 2015

Cerita seorang Kawan TGB dari Bumi Mesir

Sepintas Saya ingin Bercerita tentang Ust.Majdi, Semoga menjadi bahan pencerahan bagi kita Semua :
Ust.Zainul Majdi yang dikenal denganTuan Guru Bajang Adalah Cucu Yang Mulia Syekhul Masayekh, Al Muammar TGH.KH.Zainuddin Abdul Majid Pendiri Pesantren Darunnahdlatain dan organisasi NW di Pancor Lombok Timur NTB, yang tutup usia pd th 1997 lalu (usia beliau 101 Thn).
Ust. Zainul Majdi yang namanya merupakan singkatan dari nama Embahnya (Zainuddin Abdul Madjid) adalah kawan Saya, Saya satu Almamater,satu kelas sama beliau di Pesantren Darunnahdlatain Pancor.
Beliau meyelesaikan Studinya mulai dari Stanawiyah, Aliyah Muallimin di pesantern NW, kemudian setelah itu melanjutkan studinya ke Univ.Al Azhar pd thn 1992, Setahun sebelum saya datang ke mesir. Beliau Telah menyelesaikan S1,S2 di Fakultas Ushuluddin, Sekarang masih dalam proses menyelesaikan Risalah Dukturah di Fakultas yang sama. Menurut Informasi dari beliau, setelah Pilkada ini Beliau akan datang ke Kairo untuk menuntaskan Risalahnya (Sidang Munaqasyah).
Ust.Majdi Ketika di Kairo pernah tinggal di Hadaeq Qubba selama lima tahun kemudian pindah ke Abbasiah, kemudian Ke Hayul Asyir, Beliau selama di Kairo tinggal Serumah dengan Dr,Syhabuddin MA (Dosen Pasca Sarjana UIN JKT), Dr.Salimul Jihad MA. (dosen IAIN Mataram) dan sama saya.
TGB yang mempersunting Anak KH.Abd Rasyid Asyafii pimpinan Ponpes As Syafiyah Jakarta, Tidak banyak diketahui oleh Mas isir ( Mahasiswa mesir ) mungkin karena, ia kurang banyak tampil di layar forum, tdk begitu menampakkan diri (Rojulul Al ghoib), Seingat saya dulu ketika Syamsul Hadi Muhsin dari Lombok menjadi Ketua NU Mesir, TGB yang sudah mempunyai anak empat dan Istri baru satu ini, Sempat Aktiv di kajian intlektual NU dan pernah menjadi Editor Buletin NU, Ketika itu Ust.Misbahul Munir yang menjadi Pemrednya.
TGB, yang merupakan kawan dari Ust.Muhlis Hanafi, Ust. Abd.Hayyi kattani, Ust.Muhlason, Ust Arifin, Ust Hedar yahya, Ust Abd Rauf amin dll, sekalipun di sibuki dgn banyak kegiatan dakwah dan peran sebagai anggota DPR RI Pusat, tidak pernah luntur semangat dalam menjalani proses studinya. dalam kehidupan sehari hari beliau sederhana biasa-biasa saja, sama dengan kita semua, dulu kalo lapar biasanya kita makan kusyari, ful to’miah di belakang masjid Al Azhar, dan biasa kalau ke kuliah naik Bis 80 coret ketika bermukim di Asyer, atau Salastah Sab’at (777), (64) ketika di Hadaeq.
Memang kalau kita liat dari latar belakang pendidikan maupun sepak terjang perjuangannya, mungkin sebagian orang dengan analisa yang dangkal dan dgn secara apriori berasumsi, dia belum pantas menjabat sebagai Gubnur. Tapi perlu di ingat bahwa perjuangan di Dunia ini tdk ada yang mustahil, selama kita punya cita-cita dan semangat tinggi Insyalla pasti akan tercapai. Oleh karena itu, saya selalu mengatakan bahwa kalau mau buktikan dedikasi, buktikan di Tanah Air…jangan sok berkoar koar di negara orang, sampai Tanah Air redup bak lampu yang kekurangan minyak Tanah. Mari kita banyak – banyak belajar dan mengkaji agar tidak seperti kata pepatah orang mesir ‘’ taallam ya fata fal jahlu ar, wala yardo bihi illa humar ‘’.
Ini perlu menjadi bahan ibroh bagi kita-kita yang nota bene Mahasiswa Azhar, Makanya saya heran kalau ada kawan-kawan meragukan bahkan masih mepertanyakan peran S2-S3 di Tanah Air, Apa mereka buta informasi atau kurang memahami bagaimana Peta perjuangan di Tanah Air. Sangat ironis sekali seorang baru di anggap sukses jika terkenal seperti Abik (Habiburrahman penulis novel Best Seller ayat-ayat cinta), Ya akhi…Indonesia itu Luas sekali , Perjuangan Hidup itu Multi Dimensi ,Hidup itu tdk harus terkenal, perjuangan dalam hidup memerlukan skill, profesionalitas dan harus memiliki keikhlasan dan Keimanan yang kuat. Saya teringat dengan pesannya ibnu atha illah yang mengatakan : ’’ Al’ A’mal Suwarun Qoimah wa Arwahuha wujud sirrul ikhlas fiha ‘’, dan perkataanya ‘’ wurudul imdad bi hasabil isti’dad wa Syuruqul Anwar Bi hasabi Sofa’ il Asror ‘’.
Cobalah mari kita mengolah jiwa kita bagaimana menjadi orang yang bisa menerima apa adanya, kita terkenal atau tidak, kita tetap berjuang membela agama Allah sampai akhir hayat. Dan perjuangan ini harus kita isi di semua lini, baik politik,ekonomi dan sosial, Artinya bagaimana kita menjadi politkus, bisnisman atau Ustaz yang betul-betul islami, sehingga harapan kita menjadikan Indonesia negara yang Mubarokah, aman, sentosa dan Makmur menjadi kenyataan. ( Baldatun thyyibatun wa robbun gofur ) atau seperti bahasa kawan saya dari jawa ( Gemah Ripah Loh Jinawi ) atau seperti bahasa sumbawa, Bhs Pak Din samsyudin ( Sabalong Sam Lewa ) atau Bahasa sasak lombok tengah (Tatas Tutuh Trisna) atau sperti bahasa Sasak saya (Patut Patuh Pacu). Semoga aaaamin.
Mohon maaf kalau ada kesilapan dalam tulisan ini
Salam perjuangan dari Asyir Permai
Matur Suwun
Tiang Pamit Enggih Meton.

Tidak ada komentar: